Laman

Mei 23, 2012

LAPORAN STUDY TOUR

JANGAN DI CONTEK, ya !
HASIL KERJA KELOMPOK SAYA !

 











Laporan Perjalanan



Study Tour ke Jogjakarta








 





















Disusun Oleh :
Lidia Indah (9)
Yudith Silfani (26)

A. Pendahuluan
1.      Latar Belakang
a.      Latar belakang dilakukannya kegiatan Study Tour ke Jogjakarta adalah karena para murid harus memenuhi tugas dari guru. Oleh karena itu kami melakukan kunjungan ke daerah Magelang, Jogja, Wonosari, dan daerah Jawa Barat
2.    Tujuan
a.      Tujuan kunjungan ini adalah untuk membuat para siswa memiliki pengalaman belajar dan berpariwisata di luar sekolah/luar kota. Dengan demikian diharapkan siswa mengetahui budaya di luar lingkungan sekolah, sehingga dapat mengembangkan kemandirian dan kerjasama.

B.     Isi
1.      Masa Persiapan
a.      Beberapa bulan sebelum bernagkat ke Jogja, para murid diharapkan menyicil biaya untuk Study Tour. Kemudian satu Minggu sebelum keberangkatan para siswa harus segera melunasi biaya tersebut. Guru-guru selalu mengingatkan siswa untuk membayar biaya Study Tour.
b.     Sehari sebelum keberangkatan, Kegiatan Belajar Mengajar diliburkan yang bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan degan perlengkapan ke Jogja.
c.      Siswa diberi jadwal tempat mana saja yang akan dikunjungi dan diberitahu larangan dan tata tertib selama berada di Jogja.
2.    Perjalanan Keberangkatan
a.      Siswa yang ikut berangkat ke Jogja, berkumpul di sekolah pukul 20.00 untuk di absen, pembagian bus, dicatat nomor handphone, pembagian kaos.  Setelah selesai, para siswa menaiki bus.
b.     Kami berangkat dari sekolah pukul 21.15. Kemudian, kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam untuk berhenti di peristirahatan Rumah Makan SR-Rajapolah, Tasikmalaya. Kami beristirahat sebentar kemudian melanjutkan perjalanan pada pukul 24.30.
c.      Setelah menempuh perjalanan, akhirnya kami sampai di Magelang tepatnya di Rumah Makan Orang Utan untuk sarapan pagi pada pukul 07.00. Setelah sarapan, kami diberi waktu untuk mandi dan berganti seragam sekolah untuk ke objek selanjutnya. Pukul 08.20, kami melanjutkan perjalanan.
3.     Kunjungan ke Objek
Hari pertama
a.      Sekitar pukul 08.40, kami sampai di Seminari Mertoyudan, Magelang. Disana, kami dijelaskan mengenai sejarah Seminari oleh Romo, dan diajak berkeliling oleh para Seminaris yang sekolah disana. Kami sempatkan berfoto-foto dengan para Seminaris. Setelah selesai, kami melanjutkan kembali perjalanan pada pukul 10.30.
b.     Kami melanjutkan perjalanan ke Borobudur dan sampai pukul 11.00. Disana, kami bertemu dengan banyak Turis dan menyempatkan memenuhi tugas Bahasa Inggris yaitu wawancara. Saat itu, suasana hujan sehingga kami tidak bisa berlama-lama. Akhirnya kami kembali ke bis dan melanjutkan perjalanan sekitar pukul 12.00.
c.      Dari Borobudur, kami makan siang di Rumah Makan Baledono sekitar pukul 14.30-14.00.
d.     Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta untuk kunjungan ke Museum Dirgantara. Kami sampai disana pukul 14.50. Disana pun kami memenuhi tugas PKn yaitu tentang para pahlawan penerbangan. Kami didampingi oleh pembimbing yang menjelaskan tentang sejarah, juga pesawat-pesawat yang ada di Museum. Kami di Museum hingga pukul 16.15, setelah itu kami kembali melanjutkan perjalanan.
e.     Setelah dari Museum, kami Check In ke Hotel Bhineka pukul 16.30 dan pembagian kamar. Kami diberi waktu untuk istirahat dan mandi, lalu makan malam pukul 18.30. Setelah makan malam, kami berjalan-jalan ke Malioboro dan hanya diberi waktu hingga pukul 22.00.
Hari Kedua
a.      Kami bangun pukul 05.00, lalu dilanjutkan dengan sarapan pagi pukul 07.00. Setelah sarapan, kami mengunjungi objek selanjutnya yaitu Keraton Jogjakarta pada pukul 08.15. Kami sampai di Keraton pukul 08.30. Disana, kami diberi pejelasan mengenai Keraton dan berfoto-foto hingga pukul 10.00.
b.     Kami melanjutkan perjalanan ke Gua Tritis, Wonosari. Kami sampai di Wonosari pukul 12.00, dan melakukan ibadah singkat bersama para guru. Disana kami berfoto-foto dan kembali melanjutkan perjalanan pukul 13.30.
c.      Setelah dari Gua Tritis, kami mengunjugi Pantai Baron di Wonosari pada pukul 13.45. Disana angin sedang kencang dan ombak sedang besar, jadi para siswa dilarang bermain terlalu jauh. Disana kami berfoto-foto dan bermain air hingga pukul 16.10. Kemudian, kami kembali ke daerah Jogja untuk membeli oleh-oleh tepatnya di oleh-oleh d’Djava pada pukul 17.30. Kami kembali ke Hotel pukul 18.45.
d.     Kami mandi dan makan malam pukul 20.00. Kemudian, kami kembali berjalan-jalan ke Malioboro. Kali ini kami diberi waktu hingga puul 23.00.
e.     Setelah dari Malioboro, kami diberi waktu untuk membereskan segala perlengkapan untuk pulang keesokan harinya.
Hari Ketiga
a.      Kami kembali bangun keesokan harinya pukul 04.00. Kemudian mandi dan sarapan pada pukul 07.30. Setelah sarapan, kami membawa semua barang-barang dari kamar dan disimpan ke bus. Kami naik ke bus dan berangkat pada pukul 07.40. Kami semua cukup sedih meninggalkan kota Jogja namun banyak banyak kenangan yang terjadi di jogja. Tujuan kami selanjutnya adalah Jawa Barat. Kami makan siang di daerah Banyumas di RM Jatilawang pukul 11.40-12.40 dan melanjutkan perjalanan.
b.     Kami sampai di Pangandaran pukul 16.40, kami bermain-main dan berfoto-foto di pantai. Setelah puas bermain, kami pulang ke Cimahi pada pukul 18.00.
c.      Kami beristirahat kembali di tempat yang sama ketika berangkat yaitu di Rumah Makan SR. Tasik pada pukul 21.30.
d.     Kami melanjutkan perjalanan dari Rumah Makan SR-Rajapolah, Tasik pukul 22.00.
e.     Kami sampai kembali di sekolah pada pukul 01.00. Di sekolah sudah banyak orangtua siswa yang menunggu dan menjemput. Kami semua mengucapkan terimakasih pada Pak Supir dan para Guru. Lalu kami pun pulang kembali ke rumah masing-masing.


C.    Kesan
a.      Kami sangat senang dapat berkunjung ke Kota Jogjakarta dan sekitarnya. Perjalanan memberikan pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga bagi kami semua.

CERPEN B.INDONESIA


GAGAL BERSEMBUNYI

            Namaku Indah, lengkapnya Lidia Indah Pratiwi. Aku heran dikeluargaku namaku yang paling pendek. Sedangkan kakak dan adikku nama lengkap mereka lebih panjang dariku. Hmmm,,, tapi aku yakin dibalik namaku ini ada keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain. Menyangkup dikeluarga aku anak kedua dari tiga bersaudara. Rumah terasa ramai karena adik laki-lakiku, yang masih kecil sekitar tiga tahun gitu. Tahu, kan ! rasanya punya adik kecil, suka memberantakan rumah. Jadi aku sebagai kakak, aku harus membereskan segala sesuatunya. Dari membereskan rumah, menjaga adikku, dan masih banyak lagi. Hebatkan aku sudah disiplin untuk merawat rumah. Adikku memang menyebalkan, tetapi bila tidak ada dia rumah menjadi sepi dan sunyi. Ditambah lagi kakakku perempuan yang bawaan kalau sudah dirumah marah-marah terus. Tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba marah. Bahkan aku yang menjadi sasaran terkena amarahnya.
Seperti biasanya aku sekarang harus bisa mencuci dan menyetrika baju sendiri, karena Mamaku sudah banyak bekerja dirumah. Tapi kadang-kadang juga Mamaku yang melakukan itu, dan aku pun membantu. Seperti inilah yang namanya keluarga, setiap anggotanya mempunyai karakter tersendiri. Ayahku kini masih bekerja pada suatu Rumah Sakit, untuk mencari nafkah. Oleh karena itu, karena hanya Ayahku yang bekerja aku berhemat.
            Sekarang aku duduk dikelas 2 SMP, tepatnya di SMP SANTO MIKAEL. Kisah suka dan dukaku semua ada disini. Dari awal masuk sekolah di kelas 1 SMP, angkatanku harus menghadapi yang namanya MOS (Masa Orentiasi Siswa). Namanya juga baru masuk Sekolah Menengah Pertama, emdapat tema-teman baru. Saat itu juga kami diberi pengarahan oleh salah satu guru di SMP SANTO MIKAEL. Kami diberi Visi & Misi sekolah, dimana seluruh siswa harus disiplin dalam setiap perilaku. Karena disekolah ini ada buku siswa yang menyangkup point dari kesalahan yang diperbuat siswa. Disini aku banyak belajar, terutama dari teman-teman baruku.  Kakak-kakak kelasnya juga baik ya, ada juga yang sedikit sangar mukanya. Guru-gurunya pun sangat menyenangkan dan pandai bermain tebak-tebakkan. Salah satunya Guru Bahasa Indonesia waktu aku masih kelas 7, namanya Pak Yadi. Beliau memang sangat menyenangkan apalagi kalau sudah tebak-tebakkan, paling jago. Pak Yadi pun sangat pandai berdongeng baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Kadang Pak Yadi berbagi cerita tentang masa hidupnya. Baik suka dan duka, maupun ketika dulu waktu Pak Yadi member seberkas surat untuk wanita yang Beliau kagumi.
            Waktu itu aku duduk dikelas 7B. namanya juga masih kelas 7 ya, masih polos rada “Oon” begitu. Kelas 7B yang ku tempati ini sangat menyenangkan apalagi dengan teman baru. Aku berteman dengan banyak orang, di kelas 7B ini aku berteman dengan Maria, Lala, Nanita, dan Fetty. Tapi buakn berarti aku tidak berteman dengan yang lain, lho! Dari pagi sampai siang kita selalu bersama. Apalagi kalau lagi istirahat makan bersama, kadang menyanyi lagu-lagu yang sedang “tren”. Tapi namanya juga pertemanan kadang kita pernah bermusuhan. Menurut aku Maria yang paling tegas, pelupa lagi dan paling tua diantara kita berlima. Kalau Lala sama seperti Maria tapi pecicilan, menjahili teman. Sedangkan Fetty orangnya mudah bersosialisai. Dan Nanita orangnya pendiam tapi mau tolong menolong.
Selain di kelas 7B ada juga temankun di kelas 7A, namanya Anna dan Yudith. Anna itu orangnya suka tidak menyambung kalau kita lagi mengobrol. Selain Yudith menurutku itu ya, kreativ gitu. Tidak hanya teman-teman cewek, aku juga punya teman cowok. Banyak, jadi aku menyebut teman cowok yang paling rame ya, ada Hizkia, Marcell, Adean, Mario, Krisna, Ega, dan masih banyak lagi. Mereka juga para cowok-cowok punya sifat dan karakteristik tersendiri. Punya pendirian, apalagi cowok harus punya pemikiran yang lebih buat kedepannya.
            Mereka pun punya sisi positif & negatifnya. Seperti Hizkia orangnya ya, meyenangkan, tegas, dan setiap ada masalah langsung diselesaikan. Marcell sifatnya bolehlah baik, dan paling mengerti arti dari sebuah “cinta” . Adean orangnya baik juga, jago futsal. Hmmm.. tapi semuanya temanku yang cowok itu pada jago futsal. Mario, gimana ya? Cuek gitu orangnya “EGP”  kata orang (Emang Gue Pikirin). Krisna nah, ini orang menurutku agak jorok. Hiiii.. memang jorok seperti apa yang dirasakan sama teman-temanku yang lain. Ega, hahaha sama-sama tidak menyambung kalau diajak mengobrol, otaknya belum “connect”. Dunia ini rasanya sudah terbalik teman-temanku semua memang membingungkan. Jaman SMPku kini baru saja kelas tujuh sudah kenal yang namanya pacaran. HAH!  Dari Lala, Yudith, Maria, Anna dan Nanita yang pacaran sama kakak kelas. Fetty sama teman sekelas Krisna, itu orangnya.
Apa,sih arti pacaran itu? Sampai saat ini aku masih bingung dengan arti itu. Apakah teman yang sangat begitu dekat sehingga sangat mengetahui sifat masing-masing? Teman Curahan Hati? Teman mengobrol? Teman bermain? Atau teman apa,sih? Kalian tau tidak arti pacaran? Biar pada tahu aku bertanya sama ahli cintanya saja. Ya, siapa lagi kalau bukan Marcell.
Kata Marcell pacaran itu memadu kasih dengan cara mempersatukan perbedaan yang dimiliki pasangannya tersebut. Dalam pacaran tidak membutuhkan janji melainkan bukti. Diantara itu pacaran juga membutuhkan cinta, kasih saying, kesetiaan, kejujuran, ketulusan dan yang paling penting dari pasangan tersebut. WAW! Jadi aku harus bilang WAW begitu? Gila! Dalam sekali artinya.
Jadi begitu arti dari sebuah pacaran. Hebat juga Marcell detail  sekali member jawaban. Memang benar, aku setuju dan jangan dilihat dari tampilannya tapi hatinya. “Don’t your look this cover but this heart”.Dari pada kita galau mikirin pacaran, sudah lupakan. Pacaran nanti kalau kita sudah dewasa, baru mikirin pacaran. Masih bau kencur saja sudah tahu soal cinta dan pacaran. Kita itu harusnya fokus dulu belajar yang pintar. Kalau pintar baru pikirin yang begitu, kalau belum ya belajar dulu yang benar. Jangan sampai pemikiran pacaran ini membuat kita tidak disiplin oelh kewajiban kita belajar.
Kini, sekolahku dalam tahap renovasi jadi dulu ketika aku masih kelas 7, 7B kelasku berda di lantai dua. Pindah sebentar, ya lumayan menempati ruang kelas nyaman dan bangku, kursi yang bersih. Bekas kakak-kakakku kelas 9 setelah selesai Ujian Nasional. Yeah ! senangnya! Tahu gak kenapa aku bisa senang? Sekarangkan bulan April jadi dua bulan lagi sudah kenaikan kelas. Kisahku bersama teman-temanku ini adalah kisah nyata dan menggelitik. Kenapa coba bisa menggelitik? Mau tahukan kisahnya ini, buka kuping lebar-lebar ya.
Rabu, 21 April 2011
Awal hari ini aku lewati bersama temanku enjoy-enjoy saja. Kita seperti biasa selalu bersama. Pelajaran satu-dua lancar, pelajaran tiga-empat sukses juga. Istirahat makan bersama, setalah itu pelajaran lima-enam aman-aman saja tidak ada masalah. Huahh! Ternyata hanya dengan belajar dapat membuat kantuk, tapi lumayan ilmuny melmpah. Ini dia pelajaran terakhir Seni Budaya, tapi saat itu guru kami Pak Siddiek tidak mengajar. Karena pekerjaannya juga mengurusi sekolah, berkas-berkas begitu di Tata Usaha. Jadi waktu itu kami diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan dari buku paket. Saat itu aku rasanya malas dan aku bertanya pada Maria, dan Lala.
“Mar, kamu mau kerjain latihannya gak?” tanya aku
“Enggak, akh malas! Nanti saja.” Jawab Maria
Kemudian aku pun bertanya kepada Lala
“La, kamu mau kerjain latihannya gak?” tanyaku
“Malas, nanti sajalah!” jawab Lala
Karena aku tidak mendapat jawaban yang pasti, akhirnya aku mengerjakan latihan tersebut dari pada dimarahi oleh guru. Selesai juga,kan. Kelasku semakin ramai dan berisik karena tidak ada guru. Kadang-kadang kami saling melihat kondisi diluar kelas barangkali ada guru lewat atau apa. Waktu itu aku melihat Guru Fisikaku, sedang olahraga di lapangan jogging. Karena melihat Guru Fisikaku yang berolahraga dengan pakaian olahraga itu nampaknya tidak akan ke kelas atas. Huft, lelah. Tapi kok bangku temannku Maria dan Lala kosong. Mereka kemana,ya? Tanyaku dalam hati.
Lalu aku bertanya kepada Dessya teman sekelasku. Dessya temannku ini rajin dan pintar.
“Des, si Maria sama si Lala kemana?” tanyaku
“Oh, mereka tadi ke WC.” Jawab Dessya
“ Ya, sudah makasih Des!” tandasku kepada Dessya
“Ya, sama-sama!” jawab Dessya lagi.
Karena aku penasaran, aku pun menyusul Maria dan Lala ke WC. WC ini dekat dengan kelasku itu hanya terpisah oleh tangga gedung.
“Pada ngapain disini?” tanyaku
“Ngapain saja, malas di kelas.” Jawab Maria
Ternyata dari sini sangat terdengar jelas kebisingan kelasku. Saat di WC aku duduk di besi seperti paralon begitu bersebelahan dengan Lala. Sedangkan Maria duduk dibawah.
“Shutttt!”  Mendiamkan sambil mengacungkan telunjuk dibibir.
“Kok, sepi! Waduh, gimana? Ada guru gak,ya? Tanya sambil turun dari besi bersama Lala.
“Oh, iya ya! Gimana,dong? Lala kebingungngan
Karena  ketakutan aku memberanikan diri untuk melihat keadaan kelasku. Astaga dikelasku ada Guru Fisikaku yang tadi sedang berolahraga. Saat itu beliau sedang memarahi Samuel sambil memegang penggaris kelas. Kami pun kembali ke WC.
“Ada siapa, ndah?” tanya Maria
“Ada Guru Fisika.” Jawabku sambil ketakutan
“Waduh, pakai baju apa? Tanya Maria lagi
“Baju batik, yang biasa buat mengajar.” Jawabku lagi
“Wah, ini pasti tetap dikelas.” Simpul Maria
“Terus gimana, dong?” Lala kebingungngan
Suasana semakin menyesakkan, dan berkeringat dingin. Agar tidak membuang waktu akhirnya aku mengajak mereka untuk langsung kembali ke kelas. Tapi masalahnya alasannya apa?
“Sudah, ayolah balik kekelas saja” Ajakku
“Tapi nanti alasannya apa?” tanya Maria
Saat itu pun kami berpikir mencari alasan yang tepat.
“Mendingan bilang saja habis dari Koperasi terus ke WC” simpulku
“Tapi beli apa, coba?” tanya Maria
Karena telah habis berpikir, kami bingung harus melakukan apa. Raut wajah Maria santai-santai saja. Sedangkan aku dan Lala nampak ketakutan. Tak lama terdengar suara melangkah kea rah kami seperti sambil membawa tongkat. Ternyata dia adalah Guru Fisikia yang sedang berjalan kesini sambil membawa penggaris kelas. Karena kebingungngan akhirnya kami masuk kamar mandi. Maria di kamar mandi sendiri, sedangkan aku dan Lala satu kamar mandi sambil mengaliri air. Kami pun kehabisan waktu dan gagal bersembunyi.
“Keluar!” kata Guru Fisikaku
Akhirnya aku dan Lala keluar dengan pasrah, disusul Maria. Entah apa didalam pikiranku kini.
“Sedang apa, kalian?” tanya Guru Fisikaku
“Buang air,Pak.” Jawabku
“Benar, kalian tidak menyembunyikan yang lain?” tanya Guru Fisikaku lagi
“Benar,Pak. Tadi habis selesai kerjain tugas langsung ke WC” jawab Lala
“Ya, sudah sana kembali ke kelas.” Simpulnya
“Makasih,Pak!” jawab kami
Lega rasanya, untung tidak dimarahi hanya ditanya saja. Akhirnya kami berlari kembali kekelas. Setelah sampai dikelas teman-teman pada bertanya. Tapi aku bilang saja hanya ditanya. Ketakutan itu membuat aku tertawa dan menggelitik mengingat kenakalan yang tidak disiplin.
Oleh karena itu, kami tidak akan melakukan hal itu lagi yang sangat membahayakan. Dan sepertinya kejadian tersebut sulit untuk dilupakan. Apalagi sekarang aku duduk dikelas 8. Aku harus bisa disiplin, dan mengajak temannku untuk lebih rajin. Karena kedisiplinan itu adalah yang paling penting.